Mempertahankan atau Menyesuaikan ?
Setelah kita membaca artikel tentang Go Global with Culture saya sebelumnya, kali ini akan ditarik kesimpulan. Kita tidak bisa selamanya berada pada satu kebuayaan saja. Seiring berkembangnya jaman, kebudayaan pun juga harus mengikuti. Namun bagaimana agar kebudayaan tidak termakan globalisasi ? kita temukan jawabannya disini.
Di era global ini, kita disuguhkan 2 pilihan. Yang pertama harus mempertahankan budaya asli atau memodifikasi sedemikian rupa agar serasi selaras dan seimbang dengan perkembangan jaman. Kedua opsi tersebut mempunyai kelebihan dan kerugian masing-masing. Salah ambil kepurusan bisa mengancam kelangsungan hidup dan menurunkan citra bangsa Indonesia yang notabene terkenal dengan sebuat negara yang berbudaya.
Mempertahankan, akan berimbas pada tertinggalnya gaya hidup. Yang sangat berkaitan erat pada mutu manusia. Dengan begitu dapat dikatakan pula sebagai manusia primitiv. Memang ada sisi baiknya, yaitu budaya daerah peninggalan nenek moyang akan tetap utuh terjaga. Denga konsekuen seperti tadi dijelaskan. Hal itu bertentangan dengan niat pemerintah yang terus meningkatkan mutu kualitas SDM.
Menyesuaikan ? apa maksudnya ? Maksudnya disini kebudayaan-kebudayaan di kemas atau istilahnya di modifikasi sedemikian rupa mengikuti pekembangan jaman. Sehingga disamping mengikuti globalisasi, juga tidak meninggalkan kebudayaan asli walaupun ada sedikit yang dirubah. Tentu ini lebih baik daripada menghilangkan sama sekali. Memang agak sulit menyatukan kebudayaan asli yang lampau dengan era Globalisasi sekarang ini. Mereka cenderung lebih menerima Globalisasi sendiri tanpa memperhatikan sisi kebudayaan aslinya.
Intinya kita boleh larut dengan Globalisasi, namun jangan lupakan satu hal, kebudayaan kita sesungguhnya harus tetap kita pegang teguh. Apapun itu, jangan merubah jati diri bangsa kita. GO GLOBAL WITH CULTURE... READY !!!!!
Post a Comment