Pemilik Alam Selalu Membenarkan Keindahan Duniamu Putihnya Langit Menebarkan Kebenaran yang hakiki Hijaunya Rerumputan Membawa Angin Suka Cita Tingginya Pucuk Cemara Mengokohkan Cinta mu Tujuanmu Yang Mulia Membawa Kabar Gembira Bumi pertiwi
Warna Emasmu Berkolaborasi Apik Dalam Tuju Warna Sehingga Kau Pancarkan Pelanggi Mu Di Puncak Merapi Angin Pun Tak Segan Tersennyum Untukmu Walaupun...... Sering Kali Ku Menyakitimu Meninggalkanmu, Mencampakkan Mu,,,,,,,,,,, Berat Bagimu, Sakit Hatimu Rapuh Pasti Yang Kau Rasakan Dan Ku Tau Kau Tidak Untuk Disakiti.......... Karena Ke Abadianmu Ku Percaya Kau Mampu Memaafkanku Karena Cinta dan kebersihan Roh mu.
Tapi,,,, Embun Kesegaranmu Selalu Datang dan Membuatku Rindu Suaramu Selalu Datang Di Saat Aku Meningalkanmu Semenjak Perubahan Iklim Membuat Ku Jauh Dari Mu Tapi Ku Sadar........ Primordiamu Selalu Tumbuh Dalam Nuansa Keilmuan dan ke islaman Yang Membuatku Tak Sanggup Meningalkanmu Dan Kau Bimbing Aku Untuk Menghidupimu Bukan Untuk Mencari Hidup.
Padi Itu Membawa Bulir-bulir Cerita Yang Terdahulu Membenarkan Riwayat Dan Perjuanganmu Sering Burung pipit Menghinggapimu Tapi Kau Tak Pernah Layu,,,,, Semua Karena Prajurit Mu Yang Selalu Ada Di Sisi Mu... Dan Membenarkan Kesucian dan Keabadianmu.
Ombak Pantai Selatan Mengikiskan Batu Dalam Diriku Teriakan Sucimu Menyadarkan Ku Kini Tak Ada Benci Dalam Renungku Ku Baru Sadar Cinta Kita Sudah Setahun Yang Lalu Walaupun nafas ini tak lagi bersamamu Tetapi sang suryamu tetap Terukir Dalam benak Keabadia dan Selalu Ada Dalam Lumbung Ku, Terlukiskan Abadi Dalam ke islamanku dan Jiwa Pertanianku, Karena.............. Semua Anugrah Tuhan Sang Pencipta Yang Menemukan Kita.
"puisi ini saya sadur dari kakak saya, Joko Pilianto. Tetap semangat mas!! jadi lebih sejati!!"
Post a Comment