Terimakasih, Mbak Tun..
Sore Mbak Tun, lama tak jumpa ya.. Kira-kira 15tahun lebih kita tak jumpa, atau lebih??.. Sudahlah tak penting.. :-).
Di tulisan ini, aku mau berterimakasih padamu, padamu yang sudah merawatku semasa kecilku dulu. Merawat aku di masa-masa yang tak semua aku ingat, yang aku ingat aku sering mengompol digendonganmu. Terimakasih, dulu telah dengan kasih sayang menyuapiku yang susah makan, membuatkan air gula kesukaanku. Maaf, telah sering menangis menyusahkan, namun saat aku menangis Mbak Tun bisa membuat aku diam tanpa harus mencubitku seperti ibuku :-).
Mbak Tun, aku ikut merasa sedih sepeninggal suami tercintamu, maaf aku tidak datang saat hari pemakaman beliau, aku terlalu sibuk dengan rutinitasku. Tetaplah jadi Mbak Tun yang dulu, penuh senyum sabar dan kasih sayang. Oya, kini Mbak Tun sudah mempunyai jagoan laki-laki ya?, Candra kan namanya?. Aku yakin, kelak Candra akan menjadi anak yang baik, hebat, dan bertanggung jawab pada keluarganya, membanggakan orang tuanya, karena memang aku yakin pula Candra mendapat kasih sayang yang amat besar darimu..
Jangan kaget lagi Mbak Tun, aku sekarang memang sudah besar, tambah hitam, dan kurus.. Jangan khawatir, aku begini karena waktu, bukan mauku dan aku tak apa-apa. Aku tidak sakit, jadi tak perlu repot-repot membujukku minum obat seperti dulu. Dan Mbak Tun tidak perlu menggendongku lagi dengan kain bau kesukanku, karena pasti sudah tidak kuat, dan kainnya pun sudah dibuang ibu jauh-jauh :-)..
Mbak Tun, doakan aku, supaya lancar kuliahku ya.. Aku sedang berlibur cemas karena nilaiku tak keluar-keluar, tolong sampaikan juga salamku pada Candra putramu. Bila memungkinkan, dikunjunganku yang akan datang aku akan menemuinya, dan membawakan makanan kesukaannya seperti yang Mbak Tun ceritakan padaku.
Terimakasih sudah mau aku ajak foto, lain kali tidak perlu berbenah, bahkan memakai bedak dulu.. Karena untukku, Mbak Tun adalah pengasuh tercantik dan terbaikku. Maaf, aku belum bisa membawakan apa-apa, karena kedatanganku kemarin juga tanpa rencana sedikitpun. Namun, Mbak Tun tetap merasa senang dan menciumiku layaknya waktu aku kecil dulu..
Sekali lagi terimakasih mbak, semoga panjang umurmu, dan bahagia selalu.. :-)
Artikel ini diikut sertakan dalam Proyek "#30HariMenulisSuratCinta"
Post a Comment