CINTAKU TAK SEINDAH MAWAR DI TANGANMU
Segenggam rindu pagiku ini biar berlalu tanpa laju..
Tertahan kekal, meski jarum jam menganan mengalirkan waktu..
Nafasku, dan denyut nadiku terasa sia tanpa kulihat indahmu..
Indahmu, yang lama sudah tak kuhirup tuk cerahkan hariku..
Ku punya hati, yang selama ini tak terpahami..
Tergores, tersayat, tertusuk belati..
Terobek, terinjak, terbuang tersakiti..
Namun selalu saja utuh, dan rasakan luka yang sama kembali..
Ku coba terlelap, biarkan gelap usir takuti ingatan..
Pergi jauh, bersama musim gugur tertimbun dedaunan..
Di seminyapun, tak akan ku kata adanya harapan..
Biar, dan biar hilang terbawa angin sunyi penuh kepiluan..
Cintaku tak seperti mawar di tanganmu..
Yang pernah ku perlihatkan, dan ku eratkan di jemarimu..
Kau hirup harumnya hingga sarinyapun terbau..
Rasuki, dan penuhi rongga bahagia di hatimu..
Mawarmu, lebih indah dari cintaku..
Gantikan aku, di bilik kecil hari-harimu..
Mawarmu, perlahan tusuki teteskan tangisku..
Dan air mataku, hanyutkanku jauh dari pelukmu..
Tak apa, aku hanya takut..
Duri tajamnya sakitimu hingga kau menangis terkejut..
Tak apa, aku telah terbiasa..
Tertutup indahnya, hingga rasa untukku perlahan sirna..
Jangan gelisah, tetap jagalah putih indah warnanya..
Dan gambarlah, besar bahagiamu di kelopaknya..
Dan bila nanti mawarmu telah layu, kembalilah padaku..
Karena mahkota ini, selalu menanti untuk bisa hiasi cantik rambutmu..
-Fandy Turadji- Pin: 313FAD11
"Fandy Turadji", tertulis menjelang hilangnya senja, hingga asapun terpaksa gantikan tinta.
Post a Comment