Header Ads

Pekan Kondom Nasional 2012 : "STOP HIV/AIDS !"

Seks beresiko memang masih menjadi problema dalam masyarakat Indonesia. Khusunya untuk warga peinggiran di daerahku. Disini pendidikan seksual masih dianggap tabu dan tidak patut untuk diperbincangkan. 

Membahas masalah pendidikan seks didesa bagaikan bicara dengan gurita. Apa yang kita terangkan tak akan diterimka malah pikiran sinis terhadap kita yang didapatkan. Kita akan dicap sebagai orang yang berpikiran jorok yang suka membahas masalah begituan. Padahal itu pendidikan seksual itu penting lho. Bahkan sejak dini. 

Bulan November lalu saya menghadiri acara kepemudaan di jakarta. Acara tersebut membahas isu kepemudaan yang terjadi didaerah seluruh indonesia. Topik yang dibahas yaitu masalah ekonomi sosial, ketenagakerjaan, pendidikan, dan kesehatan reproduksi. 

Permasalahan permalahan tentang kesehatan reproduksi yang terjadi dalam masyarakat Indonesia umunya : 

1. Praktik tradisional yang berakibat buruk 

2. Seks yang beresiko/kehamilan remaja 

3. Penyakit menular seksual /HIV/AIDS 

4. Kekerasan seksual pada perempuan 

5. Prostitusi 

6. Kebutuhan KB yang belum terpenuhi 

7. Anemia, kurang gizi/bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) 

8. Kemandulan (infertilities) 

9. Kanker leher rahim (serviks) dan payudara 

10. Tunmor jinak pada rahim (mioma uteri) 

11. Aborsi 



Saya tertarik dengan masalah isu kepemudaan tentang kesehatan reproduksi di daerah NTT yang dipresentasikan oleh rekan saya. Dia menceritakan bagaimana pemuda disana jika setelah disunat secara tradisional akan melalui tradisi sifon. 

Apa itu sifon ? sifon adalah tradisi ritual berhubungan seksual dengan beberapa wanita yang bukan kerabatnya setelah proses sunat. Jadi ketika proses sunat selesai, dengan masih darah menempel di organ vital, ia harus berhubungan intim dengan wanita yang telah dukun sunat (ahelet) atau pihak keluarga siapkan. 

Tak bisa membayangkan bagaimana rasanya baru disunat dan luka masih belum sembuh 100% harus digunakan untuk berhubungan intim. Dan tentu itu tidak higienis dan beresiko sangat besar terciptanya bakteri bakteri yang menimbulkan penyakit kelamin. 

Kegiatan seks beresika dari tradisi budaya ini yang sangat berbahaya. Dengan berdasar pada adat, mereka harus menutup mata akan sejuta akibat dari seks beresiko ini. 

Kemudian apa arti seks beresiko ? 

Seks beresiko yaitu berhubungan seks tanpa menggunakan pengaman dan beresiko tertular penyakit menular seksual (PMS). Jadi seks beresiko bukan hanya seks yang dilakukan oleh sepasang yang bukan suami istri, tetapi semua pasangan yang melakukan hubungan intim yang tidak higienis. Jadi hubungan suami istri pun jika mereka berhubungan tidak mementingkan faktor higienis juga dikategorikan seks beresiko. 

Selain beresiko PMS, juga dapat terkena IST (infeksi Saluran Reproduksi). Apa itu ISR ? infeski Saluran Reproduksi adalah penyakit yang menyerang organ reproduksi seseorang yang berdampak pada fungsi reproduksi. ISR merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius tetapi tersembunyi. 

Seks beresiko oleh pasangan suami istri lebih kecil resikonya untuk terinfeksi HIV, jika keduanya negatif. Namun beresiko penyakit penyakit PMS lainnya. PMS yaitu peradangan infeksi saluran reproduksi uang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks dengan pasangan yang telah terinfeksi, termasuk diantaranya : trikonomiasis, gonore, klamidia, sifilis, ulkus mole, HIV/AIDS, kondiloma akuminata, herpes genital, dll. Sampai saat ini ada lebih 30 macam penyakit yang dapat digolongkan sebagai PMS. Yang sering ditemukan di Indonesia. 

Dampak dari PMS/ISR 

ISR pada perempuan dapat menyebabkan penyakit Radang panggul (PRP), kehamilan ektopik (kehamilan diluar kandungan) dan kemandulan/infertilities, menyebabkan bayi berat badan rendah (BBLR) infeksi neonatal, keganasan anogenital dan bahkan kematian. Disamping itu, juga meningkatkan resiko penularan HIV melalui jalur seksual. Karenanya pemberantasan PMS merupakan salah satu upaya penting dalam program DKT Indonesia ini dalam penanggulangan AIDS. Hubungan seks diluar nikah akan membawa risiko dan rentan berbagai macam PMS, dan salah satunya AIDS. 

Kita semua tahu bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan hingga saat ini. Terus apa itu HIV/AIDS ? 

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dan gejala infeksi atau biasa disebut dengan sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. 

HIV sendiri adalah Human Immunodeficiency Virus merupakan Virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh manusia, virus ini menyerang sel limfosit. 

Menurut Center for Disease Control /CDC atau biasa dikenal dengan Pusat Pengendalian Penyakit mengemukakan gejala yang terjadi pada stadium lanjut HIV, yaitu: 

1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya alasan 

2. Batuk Kering 

3. Demam berulang atau berkeringan saat malam hari 

4. Kelelahan 

5. Diare yang lebih dari seminggu 

6.Kehilangan Memori 

7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya. 

Darimana HIV itu didapatkan? 

1. Darah 

2. Cairan Sperma 

3. Cairan Vagina 

4. dan tau tidak?? dari Air Susu Ibu loh. 

Dan HIV dapat ditularkan melalui beberapa aktivitas, diantaranya : 

1. Melalui Darah Yang Tercemar 
  • Transfusi darah 
  • Jarum Suntik 

2. Hubungan Seks tidak aman 
  • Heteroseksual 
  • Homoseksual 
  • Biseksual 

3.Ibu Positif ke Bayi 
  • Antenatal 
  • Intra Partum 
  • Laktasi 


Namun beberapa orang beranggapan orang yang mempunyai virus HIV dapat menularkan virus itu dengan semua cara. Ingat ya, HIV tidak bisa menular dengan hidup serumah dengan orang yang terinfeksi virus HIV, berenang, berjabat tangan, makan bersama, berpelukan,berciuman atau HIV enggak akan menular melalui gigitan nyamuk maupun serangga. 

Virus HIV tidak bisa menular lewat gigitan nyamuk karena virus HIV tidak bisa hidup ditubuh nyamuk dan hanya bisa hidup di darah manusia. 

Jadi tahu kan kalau tradisi sifon pasti 99,99% pasti mampu menularkan HIV. Pertukaran darah dari organ pria dan cairan dari organ intim wanita. 

Perbedaan HIV dan AIDS 

HIV dan AIDS mempunyai arti yang berbeda. HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh seseorang. Seseorang dapat terjangkit virus HIV apabila virus tersebut masuk ke dalam saluran peredaran darah. 

Virus HIV menyerang system kekebalan seseorang. Jika tidak diatasi, maka virus ini akan merusak system kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh melemah terhadap penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kondisi inilah yang dinamakan AIDS. 

Penderita HIV bukan berarti pengidap penyakit AIDS atau seseorang yang akan segera mati. Bahkan tanpa pengobatan banyak penderita HIV masih dapat bertahan hidup cukup lama. 

Pada saat ini pengobatan yang telah dikembangkan hanya dapat memperlambat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. 

Tahapan HIV/AIDS 

1. Fase pertama 

Fase dimana tubuh sudah terinfeksi HIV, gejala dan tanda belum terlohat jelas, kadangkala timbul dalam bentuk influenza, tetapi sudah dapat menulari orang lain. Fase ini dikenal dngan periode jendela (window period) 

2. Fase kedua 

Berlangsung sampai 2-10tahun setelah terinfeksi HIV. Hasil tes darah terjadap HIV sudah positif tetapi belum menunjukkan gejala geja;a saki. Orang ini dapat menularkan HIV kepada orang lain. 

3. Fase ketiga 

Mulai muncul gejala-gejala penyakit terkait dengan HIV seperti keringat dingin berlebih pada waktu malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu tidak sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang dan berat badan terus menurun, yaitu 10% dari berat badan awal dalam waktu 1 bulan. 

4. Fase keempat 

Pada fase ini kekebalan tubuh berkurang dan timbul penyakit tertentu yang disebut dengan infeks oportunistik seperti : 

- Kanker kulit yang disebut dengan sarkoma kaposi. 

- Infeksi paru-paru (TBC) 

- Infeksi usus yang menyebabkan diare terus menerus 

- Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit kepala dan sariawan. 

- Penurunan berat badan lebih dari 10% fase ketiga dan keempat disebut fase AIDS. 

Mengurangi resiko penularan AIDS 

1. Bagi yang belum aktif melakukan kegiatan seksual : tidak melakukan hungan seks sama sekali. 

2. Bagi yang sudah aktif melakukan kegiatan seksual : setia pada satu pasangan tetap, atau menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual. 

3. Segera mengobati PMS kalau ada. 

4. Hanya melakukan transfusi darah yang bebas HIV. 

5. Mensterilkan alat alat yang dapat menularkan (jarum suntik, tindik, pisau cukur, tatto, dll). 

6. Mencegah penularan HIV dari ibu HIV positif kepada bayi yang dikandungnya dengan mengikuti program Prevention Mother To Child Transmission (PMTCT). 

7. Bagi ibu pengidap HIV perlu mempertimbangkan keinginannya untuk hamil. 

Penggunaan kondom dan tidak menggunakan jarum suntik bekas adalah cara terbaik yang paling efektif untuk menghindari HIV. 

Untuk menghindari seks beresiko, DKT Indonesia menggelar pekan kondom nasional. Acara tersebut merupakan acara tahunan yang digelar dalam memperingati hari AIDS Sedunia. Salah satunya programnya yaitu memasarkan kondom dan pelayanan pendidikan seks yang aman. 


Program ini bagus dan sangat bermanfaat jika dilihat dari segi yang baik. Namun jika dilihat disisi lain, terutama bagi masyarakat yang masih awam dan tabu dan masih menutup dengan hal yang berkaitan dengan kesehatan seksual akan berpikir bahwa kegiatan tersebut seakan-akan memfasilitasi seks bebas. 

Kita sebagai generasi yang intelek hatis bisa mengambil sisi positifnya. Dengan ada adanya penddidikan itu mampu membuka hati kita akan sadarnya bahaya seks beresiko. 

Penyediaan kondom dan lubrikan di klinik Bali yang melayani kaum gay dan waria juga dilakukan dalam peringatan hari AIDS sedunia. Biseksual merupakan juga penularan virus HIV yang sangat beresiko. Dengan mewajibkan pemakaian kondom akan meminimalisir tertularnya virus berbahaya ini. 

Seberapa amankah kondom itu ? 

Pada dasarnya fungsi kondom yaitu mencegah sel sperma masuk ke rahim perempuan. Kondom juga dapat mencegah penularan virus PMS. Virus PMS ditularkan melalui pertukaran darah dan pertukaran cairan dari hubungan intim. Dengan kondom, cairan dari organ perempuan tak akan masuk ke organ pria. Dan juga meminimalisir infeksi karena lecet yang menimbulkan luka sehingga dapat mengeluarkan darah kemudian bercampur. PMS pun 99% terjadi. 

Kondom dibuat dari bahan lateks. Kondom dari lateks ini sangat tipis, steril dan sekali pakai. Jadi sangat kecil resikonya terkena PMS. Kondom mampu menahan udara hingga 35liter. 

Kondom dapat bertahan selama 7 hingga 8 tahun. Namun menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), umur kondom tidak boleh lebih dari 5 tahun.Setelah itu baru dia bisa meledak. Kondom yang kedaluwarsa tidak dipakai lagi karena pelumasnya sudah mengering dan berefek lapisan powder yang terdapat di kondom akan mengikis lateksnya. 

Ada cara tersendiri dalam membuka bungkus kondom, yaitu jangan memakai gunting, pisau atau benda tajam. Karena jika terjadi kesalahan dapat merobek selaput kondom yang nantinya dapat menambah resiko. Cukup dengan merobek memakai tangan melalui jalur yang sudah disiapkan. 

Melalui forum kepemudaan yang aku ikuti di Jakarta lalu, aku semakin tahu akan kesehatan reproduksi. Aku yang masih duduk semester pertama di perguruan tinggi swasta di daerah terpencil, Magetan, harus mampu berpikir realistis. Tak berpikir sempit yang menutup akan hal yang tabu, yaitu pendidikan seksual. 

Ada sebuah ungkapan, “Pemuda yang suka nonton video porno adalah mereka yang kurang pendidikan seksual”. Yups, sebenarnya mereka mencari tahu, sehingga mereka berbuat seperti itu. Baik, namun caranya yang salah. Dengan pendidikan seksual, jadi kita akan paham tahu resiko resiko yang dideritanya. 

Seperti dalam kutipan Pedoman Pelaksanaan Kampanye HIV dan AIDS pada Kaum Muda Usia 15-24 Tahun, “Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)”

No comments

Powered by Blogger.