Header Ads

Surat Untuk Kamu

Assalamuallaikum, ku awali suratku ini dengan salam untukmu..
Saat ku tulis ini 100% aku masih Fandi, yg dulu kamu kenal, jadi tolong biasa saat membaca, boleh juga sambil mencicip martabak manis yang baru saja kamu beli, hehehe.. Lama kita tak berjumpa, untuk sekedar berkabar riapun tak pernah, entah karena kesibukanmu untuk kuliah kedokteranmu, atau memang karena memori tentang yang dulu telah kau buang dan ganti dengan yang baru, sehingga file-file tentangku lenyap dimakan rayap. Aku tak mengeluh, bahkan mengaduh!!, bila memang kau sibuk dengan kuliahmu aku maklumi karena begitu juga aku, sekarang aku juga sibuk dengan kuliahku walaupun aku tak mengambil jurusan kedokteran sepertimu, cukup kamu saja yang menjadi dokter.. Kadang ku luangkan waktuku untuk hubungimu, jauh diluar pikiranku untuk mengharap yang dulu, hanya sekedar ingin tau bagaimana keadaanmu. Namun, kamu juga tau balasan darimu "selalu begitu" :-)..

Aku masih ingat, hari dimana pertama kali Tuhan beri kesempatan padaku untuk mengenalmu. Hari-hari yang memang sebenarnya tak semuanya indah, aku banyak "kehilangan" untuk berusaha mengenalmu, sering terasingkan karena ingin lebih dekat padamu. Namun benar, yang dinamakan waktu itu bijaksana, langkah kakinya bisa perbaiki semua.. Oya, sedikit mengingat tentangmu, menurutku dulu kamu terlihat cantik saat rambut panjangmu terkucir rapi dan beri senyuman selamat pagi setiap kita bertemu di sekolah.. Kita biasa berdua saat jam istirahat sekolah, karena memang kelas kita bersebelahan di lantai dua, dan pernah suatu hari aku telat masuk kelasku karena ingin menemuimu di kelasmu, tanpa aku sadar guruku sudah masuk dan aku harus mencari alasan untuk bisa masuk kelas.. Aku ingat juga, dengan sepedamu, sepeda birumu yang dulu sering kamu bawa ke sekolah, lucu melihatmu waktu itu.. :-)

Dulu, waktu untuk kita bersama memang tak panjang, tapi aku merasa sangat banyak cerita yang terbuat. Dan hari ini, aku syukuri karena bisa bertemu denganmu. Pertemuan yang sangat amat jarang, mungkin pantas ditulis dalam buku sejarah "Mpu Sasendok". Ya, kamu lebih cantik sekarang, lebih dewasa, dan sekarang kamupun berjilbab.. Memang pantas, jika kamu sekarang bersama dengan mas-mas calon pejabat negara yang ada dalam telefonmu tadi siang. Bukan, bukan cemburu isi hati ini, ya.. meskipun rasanya mirip, ya sudah lupakanlah..

Dan maaf, tentang facebookmu.. tentang keluhanmu karena selama 5 tahun aku memblokir akunmu, sampai sekarang. Bukan, bukan aku tak mau mengenalmu lagi, bukan.. Hanya saja aku tak mau terlalu tahu banyak tentangmu, tak mau terlalu ikut campur dengan kehidupanmu, kini kamu dewasa dan aku percaya baik buruknya hidup terlihat bedanya di kerlip matamu.. Pun, dengan aku tak pernah menyimpan nomor HPmu bahkan menghafalnya, bukannya aku sombong, bukan.. Aku tak mau terlalu sering menghubungimu, mulai masuk di kehidupanmu, kemudian mengganggumu. Dan biar, soal facebook atau yang lain biarlah begitu, karena aku nyaman seperti itu. Itu semua karena aku sadar, aku terlalu buruk untukmu, untukmu wanita yang baik, calon dokter untuk banyak orang. Di sini aku nyaman, meski sendiri.. Aku masih merasa hebat, meski kadang tak kuat..

Dulu seingatku di ulang tahunku yang ke-16, ada hadiah darimu.. Sebuah dompet coklat yang sampai sekarang masih aku pakai, terimakasih telah banyak memberi kenangan yang indah untukku. Memberiku arti dari kata "memiliki", memberiku arti dari rasa sakit hati.. Dan teruslah seperti ini, pada jalan ini. Kamu terlihat bahagia, bagai hari terik menuju senja..

Kali ini maaf tanpa puisi, aku tak kuat untuk terlalu banyak mengingatmu, terlalu sesak nafasku.. terlalu berat untuk otakku. Dan jangan pernah tanyakan perasaanku untukmu, karena jawabnya masih sama dengan yang dulu..


 "Aku berdoa pada Sang Esa, bila di buku takdirmu bahagia akan habis pada masa depanmu, aku memintaNya untuk mengambil waktu bahagiaku nanti untuk diberikan padamu.. Karena dulu, aku sudah terlalu sering bahagia olehmu"

by: F.A.N



Artikel ini diikut sertakan dalam Proyek "#30HariMenulisSuratCinta"



No comments

Powered by Blogger.